Selasa, 20 September 2011

Waspadai Cacing Kremi di Balita Anda

Dua hari lalu Haikal, warga Desa Serian Bandung, Kecamatan Semidang Alas Maras, Bengkulu Selatan, mengeluh sakit perut. Orang tuanya, Sudirman, 28 tahun, dan Helmi, 28 tahun, berusaha mengobati rasa sakit itu dengan obat-obatan tradisional. Upaya mereka tak membuahkan hasil.

Bocah berusia 5 tahun itu tetap kesakitan. Pasangan suami-istri itu lantas membawa anaknya berobat ke mantri desa. Lagi-lagi usaha tersebut gagal. Sakit yang diderita Haikal tak kunjung lenyap. “Karena tak ada perubahan, kami bawa ke rumah sakit,” ujar Sudirman, Senin, 19 September 2011. Haikal lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Manna, Bengkulu.

Awalnya dokter mendiagnosis terdapat sebuah benda aneh di dalam perut Haikal. Dokter pun memutuskan melakukan pembedahan. Namun saat perut Haikal dibedah, yang ditemukan bukan benda aneh, melainkan sekawanan cacing kremi yang jumlahnya diperkirakan ratusan ekor. Berat seluruh cacing kremi itu diperkirakan mencapai 1,5 kilogram.

Orang tua Haikal tidak pernah menyangka jika anaknya menderita cacingan. Sebab selama ini Haikal tidak pernah menunjukkan gejala-gejala mengidap penyakit tersebut. "Ia jarang sakit. Perut juga tidak buncit seperti penderita cacingan lainnya," ujar Sudirman. Mereka mengaku selalu memberikan makanan bersih dan air minum yang dimasak untuk Haikal. Meski mereka bekerja sebagai petani dan sering pergi ke kebun, sang anak tak diajak ke ladang. Haikal ditinggal dengan sang nenek dan tidak diperbolehkan main kotor-kotoran. Saat ini kondisi Haikal telah mulai membaik. Setelah menjalani operasi, dia tidak lagi mengeluhkan sakit.

Direktur Rumah Sakit Manna dr. Rika Purnamasari mengatakan kondisi Haikal saat ini telah berangsur membaik. "Kami akan terus memantau perkembangannya," ujar Rika. Ia mengatakan Haikal beruntung karena segera dibawa ke rumah sakit. Sebab, jika terlambat cacing-cacing yang hidup dalam tubuhnya tersebut dapat terus berkembang biak dan mengganggu fungsi organ tubuh Haikal. Rika menjelaskan tidak semua penderita cacingan menunjukkan gejala kurus, perut membuncit, seperti gejala umumnya. Dia menyarankan sebaiknya orang tua tetap harus mewaspadai penyakit ini dengan cara menjaga kebersihan dan memberikan obat cacing setiap enam bulan sekali kepada anak-anaknya. (PHESI ESTER JULIKAWATI, TEMPO Interaktif, Bengkulu Selasa, 20 September 2011 | 14:17 WIB)

Ada dua cara tradisional yang dapat di lakukan untuk menghilangkan sakit karena cacing kremi ini, yaitu:
1.       Minyak goreng (kelapa) di panaskan hangat-hangat kuku, lalu ambil kapas, setelah kapas basah, maka kapas di tempatkan pada liang dubur, biarkan sekitar sepuluh menit, cacing kremi akan mati dengan sendirinya.
2.       Ambil bawang merah yang besar-besar dua biji. Di giling, sesudah itu bawang bawang yang sudah di haluskan tadi di tempelkan pada tempat yang  gatal, cacing kremi akan mati dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar