Jumat, 19 Agustus 2022

Pelaksanaan BIAN-2022 di RW.09 Kel. Ciracas

 

Dalam mendukung pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Indonesia (BIAN) Tahun 2022 setelah vakum karena Pandemi Covid-19, Posyandu di wilayah RW.09 yang terdiri dari Posyandu Anggrek, Posyandu Melati dan Posyandu Pertiwi secara bersamaan membuka giat Posyandu dengan pelaksanaan Imunisasi kepada Balita di RW.09 yang meiputi 17 RT dan pemberian Vitamin-A di bulan Agustus..

Pelaksanaan di lakukan sehari setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu pada hari Kamis, Tanggal 18 Agustus 2022. Para Kader Posyandu senantiasa mengarahkan anak-anak yang wajib imunisasi dengan tenaga Kesehatan dari Puskesmas Ciracas.

Capaian Imunisasi di wilayah RW.09 sejumlah 282 anak dengan sasaran usia 12 sd 59 bulan dan sebanyak 103 anak melakukan imunisasi di Posyandu Anggrek. Adapun jenis vaksi dalam imunisasi yang diberikan antara lain;

  • MR (Measles Rubella) merupakan vaksin untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun,
  • DPTHB Hib (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B), merupakan Vaksin DPT-HB hib diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib (Haemophilus influenzae type b);
  • IPV (inactivated poliovirus vaccine) merupakan vaksin untuk mencegah polio yang dan diberikan dengan cara disuntikkan; dan
  • OPV (Oral Polio Vaccine) merupakan vaksin polio untuk mencegah polio, jenis vaksin ini aman, efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang sehingga sangat efektif dalam menghentikan penularan virus yang diberikan diberikan secara oral.
Dari 103 anak di Posyandu Anggrek seluruhnya mendapat vaksin MR, namun demikian dari 103 anak tersebut ada juga yang dipadukan dengan vaksi DPTHB Hib (26 anak), OPV (6 anak) dan IPV (9 anak).

Selain mendukung BIAN-2022, ketiga posyandu di wilayah RW.09 juga memberikan Vitamin-A bulan Agustus kepada anak Balita yang merupakan program rutin dari Pemerintah.


Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN 2022 di Wilayah RW.09 Kelurahan Ciracas, diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.


Sumber: Puskesmas Kel. Ciracas.

Selasa, 19 Juli 2022

 Layanan Posyandu Di Masa Pandemi

Selama masa pandemi covid-19, posyandu tetap memberikan layanan kepada Balita berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi/Panjang badan, maupun obat-obatan dan vitamin sesuai dengan waktu yang telah ditentukan seperti: Obat Cacing dan Vitamin A sesuai program pemerintah. Hal tersebut dilakukan dengan mendatangi rumah-tinggal tempat balita berada, untuk kegiatan tersebut Para Kader tetap menjaga Protokol Kesehatan secara Ketat.

Melalui sistem kunjungan dari rumah ke rumah, maka pemantauan terhadap Balita diwilayah kerja posyandu tetap terpantau dengan baik.






Minggu, 20 Maret 2016

PIN-2016 di Posyandu Anggrek

Pada bulan Maret 2014, Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR). Dalam mempertahankan keberhasilan tersebut, dan sebagai bagian melaksanakan komitmen mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia perlu memperkuat pelaksanaan program imunisasi rutin polio dan kegiatan imunisasi tambahan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.

Berkenaan dengan PIN 2016, Posyandu Anggrek telah ditunjuk sebagai salah satu POS-PIN 2016 di RW.09 Kelurahan Ciracas dan dijadwalkan pelaksanaan pada hari terakhir yaitu tanggal 15 Maret 2016, yang jatuh pada hari Selasa, mengingat bahwa Posyandu Anggrek selalu membuka pelayanan pada hari kamis minggu ke-tiga, maka pelayanan kepada Balita dan Ibu Hamil dimajukan bersamaan dengan pelaksanaan PIN-Polio secara bersamaan.


Lebih dari 200 Balita berumur 0-59 bulan datang untuk mendapatkan pelayanan Imunisasi Polio. PIN-Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Tujuan PIN Polio antara lain mengurangi resiko penularan virus polio, memastikan tingkat kekebalan terhadap penyakit polio cukup tinggi dan memberikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio.


Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus Polio. Secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,nyeri otot dan kelumpuhan pada minggu pertama sakit. kemudian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan yang tidak ditangani segera.

Semoga masyarakat, khususnya di wilayah RW.09 Kelurahan Ciracas bebas dari serangan virus polio dan menjadikan anak-anak dan balita dengan tingkat kesehatan yang prima.


Admin, Mar-2016

Minggu, 31 Januari 2016

Kunjungan Mahasiswa STKIP Kusuma Negara

Pada hari kamis 21 januari 2016 bertepatan dengan jadwal Gebyar Posyandu di bulan Januari, Posyandu Anggrek berkesempatan mendapat kunjungan Mahasiwa dari STKIP Kusuma Negara Program Studi PG. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Maksud dari kunjungan mahasiwa tersebut adalah meningkatkan pengetahuan terhadap balita dan perkembangnnya melalui interaksi langsung dengan balita-balita di Posyandu Anggrek yang akan menjadi bekal bagi para mahasiwa dalam menerapkan ilmunya dalam pengajaran PAUD diwilayahnya masing-masing.


Dalam kunjungan tersebut para mahasiwa dapat berinteraksi langsung dengan Balita dengan usia 3 sd 4 tahun, pengenalan dan dialog terbangun dengan ceria dan penuh kegembiraan dari Balita-Balita.

Kader-kader Posyandu Anggrek yang kebetulan menjaga meja-meja sejak meja pendaftran sampai meja Konsultasi Kesehatan selalu dipenuhi dengan kelompok-kelompok mahasiwa yang ingin mengetahui bagaimana proses pencatatan balita baik tinggi maupun berat badan, serta kesehatan ibu hamil.

Dengan penuh antusias para mahasiswa menanyakan berbagai hal terkait dengan pelayanan Posyandu terhadap balita dan ibu hamil, para kader sesuai dengan tanggung-jawab pada mejanya dengan sabar dan telaten menjelaskan pada para mahasiwa tersebut, sehingga para mahasiwa dapat memahami dan mengerti akan layanan yang diberikan.


Dengan pengetahuan yang diterima dari kader-kader Posyandu Anggrek diharapkan para mahasiwa mengerti dan tahu tentang perkembangan balita, dan ini memnjadi pengetahuan langsung dalam mendidik dan mengarahkan balita dalam Pendidikan Anak Usia Dini di tempat tinggal para mahasiswa tersebut.


(admin 01.02.2016)    

Kamis, 28 Januari 2016

Ayo... Perangi ZIKA

Kenapa virus Zika sekarang begitu banyak dibicarakan?, Berbagai laporan di luar negeri khususnya di Brasil, penyakit infeksi virus Zika ini dihubungkan dengan bayi dengan kepala yang kecil (mikrosefali). Jadi ibu-ibu yang terinfeksi oleh virus ini saat hamil bisa melahirkan bayi dengan kelainan kepala tadi sehingga perkembangan otaknya menjadi terganggu. Virus Zika sangat berbahaya bagi otak janin.

Penularan:

Penularan virus Zika sama seperti virus demam berdarah  yaitu oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah Dengue dan virus Chikungunya. Virus Zika bisa ditularkan ibu ke janin selama kehamilan.

Gejala:

Bagaimana gejala virus Zika? Seperti infeksi virus pada umumnya pada  awal penyakit pasien akan merasakan demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi. Beda dengan dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi virus Zika mata pasien akan merah karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis. Pasien juga akan merasakan sakit kepala.

Masa inkubasi hampir mirip dengan infeksi virus Dengue yaitu beberapa hari sampai satu minggu. Sekilas infeksi virus Zika hampir mirip dengan virus Dengue sehingga adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan.

Pengobatan

Bagi ibu hamil yang terserang virus Zika, dapat dilakukan dengan istirahat dan banyak minum. Obat-obat yang diberikan hanya bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul yaitu jika gatal diberikan obat gatal dan jika demam diberikan obat demam.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan sejak dini yaitu menggiatkan gerakan hidup bersih, seperti yang disarankan oleh Menteri Kesehatan terutama dengan aksi 3M (Menguras bak-bak mandi, Menutup genangan air dan Mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk).

Ayo…. lawan Aedes aegypti, vektor dari demam  berdarah, cikungunya dan Zika……. melalui hidup sehat dan bersih.

Sumber:
1.     Dr. Ari F. Syam Sp.Pd, Pengamat Kesehatan, Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM);
2.     Koran Tempo, “Virus Zika Merebak di 23 Negara, WHO Waspada” Edisi 29 Januari 2019;
3.     Koran Tempo, “Laga Melawan Zika”, Edisi 29 Januari 2019;


Rabu, 06 Mei 2015

Ayo Kejar Imunisasi di Posyandu

Tujuan imunisasi adalah melindungi seseorang atau sekelompok masyarakat terhadap penyakit tertentu. Jika seseorang terlindungi dari suatu penyakit, kemungkinan terkena penyakit akan berkurang sehingga pada akhirnya tercapailah tujuan akhir imunisasi. Agar terlindungi dari penyakit seseorang harus mempunyai kekebalan tubuh dengan cara membentuk zat antipenyakit (antibody) dengan kadar tertentu yang disebut kadar protektif (kadar zat anti penyakit yang dapat melindungi).

Untuk mencapai kadar perlindungan terhadap penyakit, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Jadwal imunisasi terbagi atas jadwal imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan (lanjutan). Ada yang cukup 1 (satu) kali imunisasi, ada yang memerlukan beberapa kali imunisasi dan bahkan pada umur tertentu diperlukan ulangan imunisasi. Oleh karena itu, jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya atau imunisasi tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.

Masalah yang paling umum dijumpai dalam praktek sehari-hari adalah imunisasi yang tidak sesuai dengan jadwal, terlambat, tidak lengkap atau belum diimunisasi. Pemberian imunisasi yang tidak sesuai jadwal atau belum lengkap tersebut bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Imunisasi yang diberikan sudah menghasilkan respon imunologis walaupun masih dibawah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu yang panjang (life long immunity), sehingga tetap perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi (catch up immunization). Agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.

Imunisasi Dasar yang wajib diberikan (sesuai dengan Permenkes No.42 Tahun 2013), antara lain adalah:

a.       BCG (Bacillus Calmette Guerin);
Imunisasi BCG diberikan untuk mencegah penyakit TB (tuberculosis).

b.      DPT-HB (Diphteria Pertusis Tetanus-Hepatitis type B) atau DPT-HB-HiB (Hemophilus Influenza type B);
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Sedangkan tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.

Imunisasi Hepatitis-B dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit hepatitis B. Hal ini dikarenakan penyakit hepatitis-B merupakan salah satu penyakit yang mudah menular. Dengan imunisasi diharapkan, virus hepatitis-B tidak mudah masuk ke dalam tubuh.
Imunisasi HiB dapat berupa vaksi PRP-T (konjugasi) diberikan pada usia 2, 4 dan 6 bulan dan diulang pada usia 18 bulan. Vaksin HiB juga dapat diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi. Apabila anak datang pada usia 1-5 tahun, HiB hanya diberikan 1 (satu) kali. Anak diatas usia 5 tahun tidak perlu diberikan karena penyakit ini hanya menyerang anak dibawah usia 5 tahun. Saat ini imunisasi HiB telah masuk program pemerintah yaitu vaksin Pentabio (produksi Bio Farma), vaksin HiB diberikan bersama DPT, Hepatitis-B.

c.       Polio;
Vaksin Polio Oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau usia 2, 3, 4 bulan sesuai program pemerintah), sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun. Apabila imunisasi Polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberiannya dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapapun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya.

d.      Campak.
Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan dosis ulangan (second opportunity pada cash program campak) pada usia 6-59 bulan serta saat sekolah dasar kelas 1-6. Terkadang terdapat program PIN (Pekan Imunisasi Nasional) campak yang bertujuan sebagai penguatan (strengthening). Program ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5 persen individu yang diperkirakan tidak memberikan respons imunitas yang baik saat diimunisasi dahulu. Bagi anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak; bisa saat itu anak berusia 9-12 bulan, bahkan kapanpun saat berkunjung ke Posyandu.

Dalam menjaga tumbuh kembang balita tetap sehat maka sudah sepatutnya orang-tua membawa balitan ke Posyandu dan ikuti jadwal imunisasi dasar menurut pemerintah sebagai berikut:



Ayo….. kejar imunisasi agar balita kita sehat.

Sumber:  diolah dari berbagai sumber, 2015


Kamis, 19 Februari 2015

Gebyar Progam Vitamin-A Bulan Februari

Gebyar Posyandu Anggrek di Bulan Februari 2015 lebih istimewa, selain bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili yang jatuh pada tanggal 19 Februari 2015, juga karena bulan Februari merupakan bulan Pemberian Vitamin A yang merupakan program pemerintah.


Selain pemberian Vitamin A, Posyandu Anggrek tetap dengan pelayanaan yang setiap bulan dilakukan yaitu;  penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi Balita serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil juga pelayanan kesehatan lainnya seperti pengukuran terhadap kesehatan orang-tua balita seperti kandungan asam urat, gula darah, kolesterol, juga pemeriksaan terhadap tensi darah.



Palayanan dilakukan oleh kader-kader Posyandu Anggrek yang senantiasa didampingi oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Ciracas.



Pada Gebyar Posyandu Anggrek tidak kurang dari 300 balita yang diantar oleh pasangan orang-tuanya, hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kesehatan keluarga.




Semoga masyarakat disekitar wilayah Posyandu Anggrek selalu sehat.