Kamis, 22 Desember 2011

Menghibur Bayi


Pada bayi, ketakutan adalah sebuah naluri. Teriakan-teriakan keras yang tiba-tiba, gerakan mendadak dan orang yang tidak dikenal semua bisa menyebabkan anak ketakutan.

Pada awalnya, menenangkan ketakutan pada bayi sangat berkaitan dengan kontak fisik. Cara yang paling ampuh menghibur bayi adalah dengan menggendongnya. Pada bayi berumur 8-9 bulan, kebanyakan anak sudah mempelajari bentuk ekspresi, jika orangtuanya memberikan ekspresi tenang dan tidak terancam, maka secara alamiah anak juga akan tenang.

Menghibur bayi dengan menggendong merupakan reaksi alami dari ibu maupun ayah. Ada sebagian pendapat mengatakan jika terlampau sering menggendong anak maka sang buah hati cenderung berpotensi menjadi manja. Pendapat ini tidak perlu ditanggapi dengan serius, berikanlah kesempatan kepada anak sebuah momen berkualitas dengan orangtua disaat ia membutuhkannya.

Ada beberapa momen ketika orangtua dengan bijaksana tidak terburu-buru menghibur bayinya saat menangis. Misalnya, ketika bayi usia 4 bulan terbangun tengah malam dan sedkit rewel, sebaiknya orangtua memberinya waktu beberapa menit untuk membiarkan bayinya berusaha tidur kembali. Akan tetapi kerika bayi mulai menangis lebih keras, maka sebaiknya orang tua wajib menghiburnya sebelum bayinya mengamuk.

Tips Praktis Menghibur Bayi
  • Periksa dahulu keadaan popok, jam makan ataupun suhu ruangan. Jika arti tangisan tidak mengindikasikan hal-hal tersebut, maka cobalah beberapa menit menggendong sang buah hati untuk menenangkan dirinya.
  • Menyusu dapat membantu menenangkan bayi yang sedang gelisah. Meskipun sedang tidak lapar, menyusu memberikan efek penenangan pada bayi.
  • Ayun-ayunlah secara perlahan. Ayunan berirama merupakan cara hemat untuk menenangkan bayi. Jika bayi menangis lebih banyak, percepatlah irama ayunan untuk menyesuaikan dengan tangisannya.
  • Gendonglah dengan jalan-jalan sekitar lingkungan.
  • Nyanyikan lagu penenang dengan lembut.
Semoga bermanfaat untuk mengantipasi tumbuh kembang balita kita.



Sumber : http://www.klikdokter.com/tumbuhkembanganak

Kamis, 24 November 2011

Memilih Jajanan Sehat untuk Balita


Banyak dijumpai balita disekitar kita senang dengan makanan jajanan dan ini jangan dibiasakan karena dapat mengancam kesehatannya, memang tidak harus dilarang untuk jajan, namun demikian harus dibekali pengenalan sejak dini, agar balita dapat tumbuh dan terhindar dari ancaman penyakit dalam tubuhnya.

Memberitahu balita untuk memilih jajanan yang sehat tidaklah mudah, namun perlu diajarkan cara memilih jajanan yang sehat. Beberapa tip yang bisa diajarkan pada balita kita antara lain;

1.      Jelaskan pada anak untuk menghindari jajanan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan dan efek buruk jika masuk kedalam tubuh. Contohnya jajanan yang manis dan berwarna menyolok, seperti sirup merah atau oranye, permen, es, krupuk dan kue yang mengandung bahan pengawet dan pewarna yang berbahaya bagi tubuh.
2.      Beri tahu balita tempat jajan yang sehat dilihat dari sudut pandang kebersihan tempat, jenis-jenis menu sehat.  Misalnya, pilih menu yang mengandung bahan sayuran.
3.      Luangkan waktu untuk menyiapan jajanan kecil buatan rumah untuk bekal dalam perjalanan ataupun sekolah.
4.      Beri contoh memilih makanan yang sehat di pasar swalayan dengan melihat label informasi tanggal kadaluwarsa, kandungan bahan dan gizi, nomor pendaftaran resmi produk, dan memeriksa kualitas kemasan.
5.      Saat mendampingi anak menonton aneka jenis iklan makanan dan minuman di TV, beri pengertian bahwa yang dilihatnya belum tentu baik untuk kesehatan tubuhnya.

Biasakan balita kita mengkonsumsi makanan sehat, yaitu makanan dengan gizi seimbang , perbanyak makanan utama, buah dan susu, kurangi kebiasaan jajan balita yang mungkin mengandung zat pemanis buatan.


Rabu, 21 September 2011

Siap-Siap Pekan Imunisasi Campak dan Polio

Pemerintah DKI Jakarta, akan menggelar Pekan Imunisasi Campak dan Polio selama satu bulan, dan untuk wilayah Kelurahan Ciracas kegiatan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober hingga 18 November 2011. Sasarannya adalah bayi dan balita yang ada di wilayah Kelurahan Ciracas. Salah satu tempat yang disiapkan di tingkat RT/RW adalah POSYANDU ANGGREK yang telah tersedia kader yang bertugas meneteskan vaksin tetes untuk polio, dan petugas kesehatan untuk memberi vaksin campak secara suntik.

Diharapkan orang tua yang mempunyai bayi atau balita dapat hadir atau datang ke POSYANDU ANGGREK, sehingga tidak perlu ada penyisiran untuk mencari bayi dan balita yang belum diimunisasi. Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan bayi dan balita.

Dihimbau kepada masyarakat, khususnya di wilayah RW.09 Kelurahan Ciracas untuk membawa bayi dan balitanya untuk imunisasi campak dan polio. Imunisasi ini diberikan secara gratis. Orangtua tidak perlu khawatir terhadap imunisasi yang diberikan, karena sudah melalui penelitaan dan terjamin keamanannya. Terkadang ada Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Tetapi semua kader dan petugas sudah dilatih dan kasus KIPI ini biasanya sangat kecil.

Pelaksanaan pekan imunisasi campak dan polio ini juga sebagai upaya pemerintah melakukan pemusnahan massal terhadap virus polio dan campak. Saat ini Pemerintah sedang menyiapkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pekan imunisasi tersebut. Beberapa yang perlu disiapkan yakni vaksin, jarum suntik, boks penyimpan jarum suntik bekas pakai, dan lain-lain, karena pekan imunisasi merupakan program pemerintah pusat.

sumber: Kantor Lurah Ciracas, Jakarta Timur

Selasa, 20 September 2011

Waspadai Cacing Kremi di Balita Anda

Dua hari lalu Haikal, warga Desa Serian Bandung, Kecamatan Semidang Alas Maras, Bengkulu Selatan, mengeluh sakit perut. Orang tuanya, Sudirman, 28 tahun, dan Helmi, 28 tahun, berusaha mengobati rasa sakit itu dengan obat-obatan tradisional. Upaya mereka tak membuahkan hasil.

Bocah berusia 5 tahun itu tetap kesakitan. Pasangan suami-istri itu lantas membawa anaknya berobat ke mantri desa. Lagi-lagi usaha tersebut gagal. Sakit yang diderita Haikal tak kunjung lenyap. “Karena tak ada perubahan, kami bawa ke rumah sakit,” ujar Sudirman, Senin, 19 September 2011. Haikal lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Manna, Bengkulu.

Awalnya dokter mendiagnosis terdapat sebuah benda aneh di dalam perut Haikal. Dokter pun memutuskan melakukan pembedahan. Namun saat perut Haikal dibedah, yang ditemukan bukan benda aneh, melainkan sekawanan cacing kremi yang jumlahnya diperkirakan ratusan ekor. Berat seluruh cacing kremi itu diperkirakan mencapai 1,5 kilogram.

Orang tua Haikal tidak pernah menyangka jika anaknya menderita cacingan. Sebab selama ini Haikal tidak pernah menunjukkan gejala-gejala mengidap penyakit tersebut. "Ia jarang sakit. Perut juga tidak buncit seperti penderita cacingan lainnya," ujar Sudirman. Mereka mengaku selalu memberikan makanan bersih dan air minum yang dimasak untuk Haikal. Meski mereka bekerja sebagai petani dan sering pergi ke kebun, sang anak tak diajak ke ladang. Haikal ditinggal dengan sang nenek dan tidak diperbolehkan main kotor-kotoran. Saat ini kondisi Haikal telah mulai membaik. Setelah menjalani operasi, dia tidak lagi mengeluhkan sakit.

Direktur Rumah Sakit Manna dr. Rika Purnamasari mengatakan kondisi Haikal saat ini telah berangsur membaik. "Kami akan terus memantau perkembangannya," ujar Rika. Ia mengatakan Haikal beruntung karena segera dibawa ke rumah sakit. Sebab, jika terlambat cacing-cacing yang hidup dalam tubuhnya tersebut dapat terus berkembang biak dan mengganggu fungsi organ tubuh Haikal. Rika menjelaskan tidak semua penderita cacingan menunjukkan gejala kurus, perut membuncit, seperti gejala umumnya. Dia menyarankan sebaiknya orang tua tetap harus mewaspadai penyakit ini dengan cara menjaga kebersihan dan memberikan obat cacing setiap enam bulan sekali kepada anak-anaknya. (PHESI ESTER JULIKAWATI, TEMPO Interaktif, Bengkulu Selasa, 20 September 2011 | 14:17 WIB)

Ada dua cara tradisional yang dapat di lakukan untuk menghilangkan sakit karena cacing kremi ini, yaitu:
1.       Minyak goreng (kelapa) di panaskan hangat-hangat kuku, lalu ambil kapas, setelah kapas basah, maka kapas di tempatkan pada liang dubur, biarkan sekitar sepuluh menit, cacing kremi akan mati dengan sendirinya.
2.       Ambil bawang merah yang besar-besar dua biji. Di giling, sesudah itu bawang bawang yang sudah di haluskan tadi di tempelkan pada tempat yang  gatal, cacing kremi akan mati dengan sendirinya.