Rabu, 15 Desember 2010

Gangguan DEPRESI Ibu Hamil


Ibu hamil yang sering mengalami depresi akan mempengaruhi bayi yang dilahirkan dari rahimnya, terutama pada kelainan saraf dan perilaku. Hal ini dikarenakan depresi pada masa kehamilan dapat memicu kenaikan hormon stres dan penurunan kemapuan otot bayi. Kondisi ini mengakibatkan bayi mudah stres dan cenderung suka mengantuk, selain itu bayi kesulitan mengontrol dan menghentikan stres.

Dari beberapa hasil penelitian, gejala depresi umumnya muncul pada usia kehamilan 28, 32 dan 37 minggu, dan pasca melahirkan. Oleh karenanya selama masa kehamilan perlu dijaga agar terhindar dari stres, diantaranya;

1. Diet Makanan Yang Baik; Bila ibu hamil makan makanan yang baik dan melakukan cara diet yang juga baik, akan dapat terhindar dari stres. Perbanyaklah makan sayuran hijau dan buah-buahan.

2. Olahraga; Bukan berarti dengan hamil, ibu hamil harus membatasi gerak tubuh. Penelitian menunjukkan dengan rajin berolah-raga akan membuat peredaran darah menjadi lancar sehingga terhindari dari stres. Cobalah renang dan senam khusus ibu hamil.

3. Hindari kebiasaan buruk; Jika ibu hamil memiliki kebiasaan merokok atau meminum alkohol, sebaiknya carilah alternatif kebiasaan lain karena hal tersebut jelas dapat membahayakan kesehatan bayi yang dikandung. Coba alihkan dengan olah-raga, berkumpul dengan teman atau berbelanja keperluan anak.

4. Komunikasi; Saat ibu hamil merasa tertekan, cobalah untuk selalu mengkomunikasikan perasaan kepada teman dekat, keluarga dan dokter. Dengan menjalin hubungan sosial, dapat mengontrol rasa stres dengan baik.

5. Ikuti banyak aktivitas; Meditasi, senam dan pijat dapat membantu mengurangi ketegangan pada otot-otot. Banyak penelitian membuktikan aktivitas-aktivitas ini dapat mempengaruhi reaksi tubuh terhadap stres serta menurunkan hormon stres.

Sumber: diolah dari berbagai sumber.